Apakah ada hubungan potensial antara vaksin manusia dan kemungkinan virus baru, seperti virus CoV atau SARS, menyebar di antara manusia?
Banyak peneliti telah mempelajari virus dan sistem kekebalan tubuh. Dan jika kita dapat memahami bagaimana sistem kekebalan berinteraksi dengan CoV, maka kita akan memahami kemungkinan penyakit baru pada manusia.
Apa itu co-virus? Co-virus adalah virus yang menginfeksi lebih dari satu individu. Sebuah coronavirus baru (juga dikenal sebagai novel coronavia) yang berasal dari hewan telah diidentifikasi oleh para peneliti sebagai sumber hewani. Ketika penelitian tentang virus berlanjut di seluruh dunia, lebih banyak co-virus juga akan ditemukan.
Dua sumber paling umum dari virus corona baru termasuk paparan langsung ke hewan yang terinfeksi virus, seperti virus SARS di Hong Kong. Manusia dapat terpapar dengan hewan yang terinfeksi virus ini melalui hewan yang terkontaminasi. Hewan itu mungkin telah terinfeksi di lingkungan laboratorium, di mana virus itu dibuat di laboratorium.
Selain itu, ada sumber tidak langsung lain dari virus ini, termasuk orang yang pernah bepergian ke tempat-tempat yang berisiko tinggi terkena virus ini. Misalnya, orang yang bersentuhan dengan burung yang terinfeksi virus juga dapat terinfeksi. Demikian juga, orang yang tinggal di negara yang memiliki tingkat infeksi SARS yang tinggi dan terpapar unggas yang terinfeksi juga dapat menjadi sakit karena virus ini.
Co-virus bukanlah penyakit baru, tetapi mungkin berpotensi menyebabkan berbagai masalah. Sistem kekebalan manusia telah menunjukkan potensi resistensi terhadap beberapa jenis virus ini. Secara teori, ini berarti bahwa tubuh dapat memerangi penyakit baru ini dan membunuhnya.
Namun, seseorang dengan virus ini mungkin resisten terhadap pengobatan. Tidak ada vaksin yang tersedia untuk melindungi manusia dari CoV atau virus baru lainnya. Di Amerika Serikat saja, ada beberapa vaksin yang melindungi dari dua jenis flu: influenza A dan H3N2. Ini berarti bahwa orang harus memiliki dua dosis vaksin flu untuk melindungi diri mereka sendiri.
Ada vaksin yang saat ini sedang dikembangkan untuk mengobati CoV dan virus lain yang disebut virus EIA. CDC saat ini sedang melakukan uji coba untuk mengetahui apakah vaksin ini aman. dan jika mereka efektif dalam melindungi anak-anak dari virus ini.
Ancaman terbesar bagi manusia adalah potensi penularan CoV ke manusia melalui kontaminasi. Namun, para peneliti telah mengembangkan vaksin yang mampu menyembuhkan CoV, yang saat ini belum ada.
Karena virus tidak memiliki lapisan luar pada partikel virus, mereka dapat masuk ke tubuh manusia melalui mulut. Setelah di dalam tubuh, virus melewati darah dan kemudian masuk ke sistem limfatik. Begitu berada di sistem limfatik, ia akan berkembang biak dan tumbuh, menyebabkan penyakit serius.
Karena ini adalah salah satu virus yang paling sedikit dipelajari, tidak ada obat untuk CoV. Beberapa gejala penyakit ini antara lain demam, muntah, batuk, diare, kelelahan, muntah, dan sakit perut. Beberapa dokter akan menulis resep untuk mengobati gejala ini, sementara yang lain akan menyarankan penggunaan antibiotik untuk melawan penyakit.
Jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami gejala-gejala ini, Anda harus segera menemui dokter. Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin besar kemungkinan pemulihan. Jika tidak diobati, CoV dapat menyebabkan masalah serius.
Dalam kebanyakan kasus, pencegahan penyakit ini tidak sulit dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan akan membuat Anda, keluarga Anda, dan anggota keluarga Anda tetap aman.